Lestarikan Lingkungan, Integrasikan Budi Daya Lebah Madu dan Tanaman Produktif

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Integrasi tanaman kehutanan, perkebunan dengan lebah madu sangat menghasilkan bagi petani sebagai sumber HHBK tanpa menebang pohon,” cetusnya.

Konsep perhutanan masyarakat juga diterapkan oleh Romli, warga Desa Taman Baru, Kecamatan Penengahan. Ia menyebut sengaja melakukan penanaman sistem multi purpose tree species (MPTS).

Jenis tanaman pohon durian, jengkol, petai, kelengkeng dan tanaman randu tetap dipertahankan olehnya. Ia membudidayakan lebah madu dengan sistem glodok pada kebunnya untuk mendapatkan pakan.

“Madu bisa dipanen saat puncak tanaman berbunga karena sumber pakan melimpah bagi lebah,” bebernya.

Pengelolaan lahan untuk tanaman kayu keras dan produktif sebutnya sangat efektif. Sebab integrasi dengan budi daya lebah madu akan tetap menghasilkan secara ekonomis.

Warga di kaki Gunung Rajabasa tetap bisa menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu hasil secara ekonomis tanpa merusak hutan bisa menghasilkan madu dan produk HHBK lain. Terlebih pada tanaman buah produktif warga bisa mendapat hasil berlipat.

Lihat juga...