BATAN Miliki 14 Varietas Kedelai Unggul

Editor: Koko Triarko

Terkait Sugentan 1 dan 2 ini, Totti menyebutkan statusnya masih menunggu penerbitan SK Kementan agar dapat disebarluaskan untuk ditanam antara waktu penanaman padi oleh petani.

“Ini terkait dengan legal aspeknya, ya. Kalau untuk bibit, kita sudah siap. Untuk awal, kita akan konsentrasi ke Pulau Jawa,” kata.

Baik Sugentan 1 maupun Sugentan 2 merupakan seleksi pedigree dari varietas Agromulyo dengan perlakuan sinar gamma dosis 250 Gray.

Sugentan 1 dan Sugentan 2 mulai berbunga pada umur hari 31 hari dan bisa dipanen pada umur 67-68 hari. Tanamannya juga tidak tinggi, hanya sekitar 51-52 cm dengan ukuran biji sedang, sekitar 11,35 hingga 11,50 gram per 100 biji.

“Untuk potensi hasil, Sugentan 1 itu 3,04 ton per hektare dengan rerata hasil 2,54 ton per hektare. Untuk Sugentan 2, potensi hasilnya 3,01 ton per hektare dengan rerata hasil 2,55 ton per hektare,” tutur Totti.

Kedua jenis kedelai ini memiliki sifat agak tahan penyakit karat daun, agak tahan hama penghisap polong dan agak tahan hama ulat gerayak.

“Kedua varietas ini cocok ditanam di lahan sawah dan tegalan,” tandasnya.

Kebijakan penelitian kedelai ini juga ditegaskan oleh Deputi bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir, Efrizon Umar, yang menyatakan penelitian BATAN difokuskan pada kedelai yang genjah dan tahan hama penyakit.

“Bibit unggul ini juga ditujukan bisa ditanam di semua jenis lahan. Termasuk, yang selanjutnya menjadi penelitian BATAN adalah kedelai peruntukan lahan naungan,” kata Efrizon, dalam kesempatan terpisah.

Lahan naungan adalah lahan yang berada di bawah pohon tinggi dan tidak mendapatkan paparan sinar matahari yang terlalu banyak.

Lihat juga...