Ancaman Ulat Grayak, Distan Sikka Diminta Turun ke Lapangan
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
“Biasanya ulat grayak akan hilang apabila musim hujan dan berkembangbiak secara masif saat terjadi panas berkepanjangan. Makanya sejak awal harus diatasi agar tidak berkembangbiak,” sarannya.
Sementara itu, Kepala Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere, Yoseph Yacob Da Rato menyebutkan, serangan hama terjadi karena keseimbangan ekosistim tidak tidak dijaga.
Menurut Yoyoh sapaannya, pemanfaatan bahan kimia seperti pestisida dan insektisida yang berlebihan akan mengganggu hama itu sendiri sehingga terjadi ledakan hama.
“Ada hama yang sebenarnya tidak berbahaya tetapi karena dampak dari penggunaan pestisida dan insektisida berlebihan akan menggangu ekosistim lingkungan dan membuat hama menjadi berbahaya,” terangnya.
Selain itu tambah Yoyoh, damapk perubahan iklim juga sangat berpengaruh terhadap perkembangbiakan hama itu sendiri termasuk juga ulah manusia yang membasmi hama secara berlebihan.
“Ulat Grayak biasanya dimakan belalang atau burung tetapi karena kedua hewan ini populasinya hampir tidak ada maka akan menyebabkan ulat grayak berkembangbiak secara cepat. Keseimbangan ekosistim terganggu akan menyebabkan hama tertentu berkembangbiak dengan cepat,” ujarnya.