Akibat Pandemi, Kualitas Siswa SMK Menurun Drastis

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

YOGYAKARTA — Minimnya kesempatan siswa dalam melakukan proses pembelajaran praktek selama pandemi Covid-19, diakui telah mengakibatkan kualitas lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi menurun.

Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum SMA Negeri 1 Sedayu Bantul, Alrosyid Ridlo SPd saat memberikan keterangan di kantornya, Kamis (21/1/2020). Foto: Jatmika H Kusmargana

Tidak hanya dirasakan oleh pihak sekolah, hal ini secara langsung juga turut dirasakan pihak industri sebagai penerima siswa lulusan SMK di sektor dunia kerja.

Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum SMA Negeri 1 Sedayu Bantul, Alrosyid Ridlo SPd, mengatakan tidak seperti di sekolah tingkat menengah atas (SMA), siswa SMK memang dipersiapkan untuk masuk di dunia kerja. Sehingga pembelajaan praktek sangat diperlukan untuk mengasah ketrampilan siswa sesuai bidang kompetisi masing-masing.

“Padahal selama pandemi, proses pembelajaran praktek siswa di sekolah sangat terbatas. Selama 6 bulan terakhir, tercatat setiap siswa hanya melakukan praktek sekitar 3-4 kali saja, karena harus bergiliran dengan siswa lain. Tentu ini menjadi persoalan terdiri,” ujarnya Kamis (21/01/2021).

Proses pembelajaran praktek bagi siswa SMK, dikatakan jelas tidak mungkin dilakukan secara daring di rumah masing-masing. Karena para siswa SMK yang mayoritas berasal kalangan menengah ke bawah, tidak mungkin diminta untuk membeli alat atau media praktek yang harganya sangat mahal.

“Pembelajaran secara daring hanya bisa diterapkan untuk materi pembelajaran teoritis. Sedangkan untuk prakteknya susah. Paling hanya melalui simulasi video. Itu lun siswa tetap tidak melakukan praktek sendiri. Sehingga skill atau keterampilannya menjadi kurang terasah,” katanya.

Lihat juga...