Wajik Merah, Jajanan Tradisional Khas Bekasi

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

BEKASI – Beragam kuliner tradisional khas Bekasi terus bermunculan dengan konsep kekinian. Bisa ditemukan dengan mudah di beberapa titik di sekitar wilayah Kota Bekasi yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta.

Selain dodol khas Betawi, bir pletok, kue rangi, sampai makanan gabus pucung, ada satu lagi yang wajib dicoba, yakni wajik merah yang biasa ditemui di pasar atau pun tempat penjualan makanan khas seperti nasi uduk.

Wajik merah biasanya juga bisa ditemui bersamaan jajanan lainnya seperti gorengan, kue cucur di sore hari atau pun pagi. Makanan tersebut dibungkus dengan kertas minyak warna putih hingga terkesan menjadi berwana merah putih.

Rika Puspita, warga Jatimekar, Jatiasih, biasa membuat jajanan wajik merah untuk dititipkan di berbagai warung terutama warung nasi uduk sebagai menu jajanan pilihan.

Rika, pembuat wajik merah, jajanan tradisional yang dititipkan di warung-warung di wilayahnya, Sabtu (12/12/2020) – Foto: Muhammad Amin

“Wajik bisa beberapa model dan warna. Biasa juga untuk hantaran acara pernikahan. Biasanya wajiknya utuh tebal dan warnanya cenderung kecoklatan. Beda sama yang biasa untuk jajanan dibungkus kertas minyak sekali makan,” ujar Rika kepada Cendana News, Sabtu (12/12/2020).

Menurutnya, resep untuk membuat wajik merah umumnya sama dengan daerah lainnya, meliputi santan kental, gula pasir, garam secukupnya, daun pandan, vanili bubuk, dan pewarna. Kemudian dimasak di perapian kecil, diaduk secara merata terus menerus agar santan tidak pecah.

Dikatakan, bahwa wajik merah, memiliki tekstur berbeda dengan wajik untuk hantaran. Wajik merah juga lebih tahan lama karena untuk jajanan ala pasar, sehingga juga dibuat lebih keras. Tapi, tentu saja tetap bisa mengenyangkan sehingga cocok dijadikan camilan.

Lihat juga...