Sambut Nataru, Pengelola Obwis ‘Pematang Sunrise’ Benahi Fasilitas
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Wisatawan yang datang sebut Hasran Basri, sebagian memilih menginap. Aktivitas menginap bagi pehobi wisata alam dilakukan dengan menggunakan tenda. Sebagai cara untuk memberi kenyamanan bagi wisatawan, pengelola telah menyediakan area berkemah (camping ground). Lokasi yang disediakan telah diratakan untuk area berkemah menghadap ke Selat Sunda.
Hasran Basri menyebut, penyediaan fasilitas meja, kursi di obwis Pematang Sunrise memakai bahan bekas. Kayu utuh yang berasal dari beberapa pohon tumbang dipotong menjadi papan. Papan tersebut digunakan untuk tempat duduk dan meja sekaligus menjaga estetika spot foto. Selain penggunaan kayu, bambu hitam digunakan untuk pembuatan kursi santai.
“Saat musim hujan akses jalan tanah licin sehingga kita perbaiki memudahkan kendaraan motor sampai lokasi,” bebernya.
Akses jalan yang belum memadai tersebut, menurut Hasran Basri, telah diusulkan untuk diperbaiki. Fasilitas jalan yang semula hanya bisa dilalui kendaraan roda dua akan diperbaiki. Namun ia menyebut, butuh proses lama untuk perbaikan jalan wisata yang memadai. Sementara waktu akses jalan masih mempergunakan jalan tanah.
Subandi, pemilik lahan di Pematang Sunrise menyebut, semula lahan miliknya hanya digarap untuk lahan pertanian. Semenjak dikenal sebagai objek wisata ia memilih memanfaatkan kebun miliknya sebagai objek wisata.

Di area perbukitan sebutnya, bisa memandang pulau-pulau kecil di Selat Sunda. Area pertambakan, sawah bak permadani menjadi pemandangan unik dari perbukitan.