SDM dan Infrastruktur Pariwisata di Flores Perlu Dibenahi

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

MAUMERE – Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur dan fasilitas pariwisata di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang meliputi 7 kabupaten yakni Manggarai Barat (Mabar), Manggarai, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka dan Flores Timur (Flotim) dinilai masih minim.

Hal ini yang perlu dibenahi guna menyambut banyaknya kunjungan wisatawan mengingat telah ditetapkan Labuan Bajo sebagai salah satu dari 10 Badan Otoritas Pariwisata (BOP) dan destinasi wisata super premium.

“Untuk menyambut booming pariwisata di Flores maka yang harus disiapkan yakni SDM, infrastruktur dan fasilitas pariwisatanya,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang Sikka, NTT, Ignasius Kassar, saat ditemui Cendana News di tempat usahanya di Dusun Wairhubing, Desa Watuliwung, Kecamatan Kangae, Minggu (20/12/2020).

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) cabang Sikka, NTT, Ignasius Kassar saat ditemui di tempat usahanya di Desa Watuliwung, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, NTT, Minggu (20/12/2020). Foto: Ebed de Rosary

Ignas sapaannya mengatakan, terkait SDM maka nomor satu yang harus dibenahi berupa pekerja pariwisata mulai dari guide, karyawan hotel, restoran, sopir dan pekerja di sektor pariwisata.

Ia sebutkan misalnya guide saja, untuk satu Pulau Flores dengan 800 guide itu pun hanya menguasai bahasa Inggris saja, dan hanya beberapa  yang menguasai bahasa asing lain.

“Di Bali  terdapat 8 ribu guide dengan berbagai bahasa sehingga ketika wisatawan datang ke sana mereka telah siap. Kalau kita tidak siap maka kita akan tertinggal,” ujarnya.

Lihat juga...