Jalan Kaki Tiga Hari untuk Distribusikan Logistik Pilkada di Meratus Kalsel
BANJARMASIN – Distribusi logistik Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) serentak 2020 di kawasan Pegunungan Meratus, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan (Kalsel), harus ditempuh petugas dengan berjalan kaki. Untuk sampai ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), petugas harus berjalan kaki selama tiga hari.
“Ada tiga TPS, di dua desa yang terjauh lokasinya dan tak bisa dilewati kendaraan. Sehingga petugas KPU dikawal TNI-Polri harus berjalan kaki menyusuri Pegunungan Meratus,” terang Kapolsek Batang Alai Selatan (BAS), Ipda Erikson, Senin (7/12/2020).
Rombongan pembawa logistik pilkada, secara simbolis dilepas di Kantor Kecamatan Batang Alai Timur. Kemudian memulai perjalanan panjang melewati perbukitan, hingga beberapa aliran sungai dengan berjalan kaki. Erikson mengungkapkan, logistik pilkada berupa surat suara dan kotak suara serta alat coblos dibungkus plastik, untuk mencegah kerusakan. Petugas KPU dibantu masyarakat setempat membawanya dengan cara digendong.
Rombongan akan beristirahat menginap di tengah hutan pada malam hari, dan kembali melanjutkan perjalanan pada pagi harinya, hingga sampai di lokasi tiga TPS yaitu satu TPS di Desa Juhu dan dua TPS di Desa Aing Bantai, Kecamatan Batang Alai Timur. “Mohon doa masyarakat agar semua orang yang terlibat dalam perjalanan panjang membawa logistik pilkada ini diberikan kekuatan dan kesehatan, sehingga dapat menunaikan tugas negara menyukseskan pilkada tahun ini,” tutur Erikson.
Ketua KPUD Hulu Sungai Tengah, Johransyah mengungkapkan, jumlah pemilih di TPS Desa Juhu sebanyak 42 orang. Sedangkan dua TPS di Desa Aing Bantai masing-masing 72 pemilih dan 127 pemilih. “Pendistribusian logistik pilkada pada TPS terjauh ini sengaja kami dahulukan, karena memerlukan waktu berhari-hari. Berbeda dengan di kota, logistik didistribusikan satu hari sebelum pencoblosan pada 9 Desember 2020,” jelasnya.