Jagung Unyil Lebih Disukai Petani di Semarang
Editor: Koko Triarko
SEMARANG – Budi daya jagung kristal saat ini kian diminati petani di Semarang. Selain relatif lebih mudah dalam perawatannya, harga jual yang stabil dan tinggi menjadi alasannya.
“Dibandingkan harga jagung biasa, untuk konsumsi, jagung kristal lebih mahal. Per kilo mencapai Rp7.000, sementara jagung konsumsi hanya Rp4.000 per kilo,” papar petani jagung, Junaedi, saat ditemui di kawasan Tembalang, Semarang, Senin (28/12/2020).
Berbeda dengan jagung konsumsi, jagung kristal tersebut ukurannya lebih kecil, sehingga kerap disebut jagung unyil. Selain itu, peruntukannya juga untuk pakan ternak, khususnya burung peliharaan.

“Jagung unyil gampang dibudidayakan, hasilnya bagus, dan mudah dipasarkan. Permintaan jagung kristal ini lumayan tinggi, khususnya untuk pakan burung. Di tingkat penjual, harganya sekitar Rp8 -9.000 per kilogram, bahkan kalau sedang minim stok, bisa mencapai Rp10.000 per kilogram,” terangnya.
Diterangkan, dalam budi daya jagung unyil kristal tersebut, langkah-langkahnya sama seperti halnya menanam jagung pada umumnya. Pertama dengan pemilihan biji jagung yang berkualitas sebagai bibit baru.
“Pipilan jagung direndam dengan air. Tujuannya untuk mencari biji yang tidak bagus. Bisa dilihat dari biji jagung yang mengambang. Itu kualitasnya jelek, jadi tidak bisa digunakan,” terangnya.
Sementara sebelum ditanami, tanah harus diratakan terlebih dahulu, lalu dibuat pematang untuk menanam. Setelah tanah selesai diolah, biji jagung yang sudah dipilih dimasukkan ke dalam setiap lubang tanam.