SikkaPedia Lolos FBK 2020 Kemendikbud
Editor: Mahadeva
MAUMERE – Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan secara resmi, SikkaPedia. Sebuah program yang mendapat fasilitasi di bidang kebudayaan, berupa dukungan bersifat stimulus penciptaan karya kreatif dan inovatif.
Fasilitasi diberikan baik kepada perseorangan maupun kelompok. SikkaPedia merupakan salah satu dari 196 penerima Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK) 2020, dengan kategori penciptaan karya kreatif inovatif, dalam bidang Program Pustaka Budaya Digital. kata Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid dalam keterangannya mengatakan,dengan FBK 2020, SikkaPedia dapat menjadi wadah ruang keberadagaman ekspresi dan mendorong interaksi budaya dan inisiatif-inisiatif baru, dalam upaya pemajuan Kebudayaan Indonesia seuai UUNo.5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Penggagas SikkaPedia, Frans Cornelis Dian Bunda menyebut, dalam jumpa pers peresmian SikkaPedia di Maumere, Nusa Tenggara Timur Sabtu (28/11/2020) menyebut, lahir dari pengalaman pribadi saat menjadi guru di salah satu SMA di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa TenggaraTimur (NTT). Saat itu, dilihatnya, banyak kearifan lokal yang hilang di tengah masyarakat. Seperti anak-anak sekolah yang tidak mengetahui dan tidak bisa berbahasa daerah. Padahal anak-anak tersebut adalah warga asli Kabupaten Sikka.
“Itu baru dari bahasa belum lagi dari bidang kebudayaan lain seperti musik tradisional, hukum adat, ritual adat dan lainnya. Saya merasa semakin memudarnya pengetahuan anak muda terkait dengan kebudayaan Kabupaten Sikka,” jelas lelaki yang akrab disapa Nyong Franco tersebut.