Pupuk Urea Paling Banyak Dibutuhkan Petani

Editor: Koko Triarko

PURBALINGGA – Alokasi pupuk bersubsidi untuk para petani di Kabupaten Purbalingga pada tahun ini mencapai 23.332 ton, terdiri dari lima jenis, yaitu urea, SP-36, ZA, NPK dan petroganik.

Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga, Mukodam, mengatakan alokasi pupuk bersubsidi terbanyak adalah jenis urea, yaitu mencapai 16.000 ton.

Pada awalnya, Purbalingga hanya mendapatkan alokasi pupuk urea 10.000 ton, kemudian Dinpertan mengajukan penambahan kuota dan dialokasikan lagi penambahan sebanyak 10.000 ton.

Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga, Mukodam, di kantornya, Senin (30/11/2020). -Foto: Hermiana E. Effendi

“Pupuk urea ini paling banyak dibutuhkan petani, sehingga saat kami hanya mendapatkan alokasi 10.000 ton, sempat terjadi kelangkaan pupuk, dan para petani kebingungan. Karena itu, kita mengajukan alokasi tambahan,” terangnya, Senin (30/11/2020).

Pupuk urea banyak dibutuhkan para petani, sebab pupuk ini mempunyai kandungan nitrogen yang banyak diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Seperti mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman, memperbanyak anakan tanaman dan membuat daun menjadi lebih hijau.

Selain itu, pupuk urea juga merupakan jenis pupuk yang mudah larut dalam air, sehingga memudahkan petani untuk penggunaannya. Misalnya, dengan mencampurkan pada air yang dipergunakan untuk menyiram tanaman.

Selain urea, alokasi pupuk bersubsidi lainnya, yaitu NPK sebanyak 5.820 ton, kemudian pupuk petroganik sebanyak 725 ton, SP-36 ada 466 ton dan pupuk ZA 321 ton.

Selain pupuk urea, yang mendapatkan alokasi tambahan adalah SP-36 dan ZA. Untuk pupuk SP-36 alokasi awal hanya 370 ton, kemudian ditambah lagi 96 ton.

Lihat juga...