Omzet Berkurang, Bantuan tak Kunjung Datang
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
“Alhamdulillah tiap bulan bisa kirim uang ke kampung untuk keperluan anak istri. Disini juga bisa ngumpulin buat bayar kontrakan bareng dengan beberapa teman. Bisa dibilang dulu itu masih berkecukupan,” katanya lagi.
Namun sekarang, krisis ekonomi kembali melanda dengan kehadiran virus Corona. Pak Ahmad yang sebelum-sebelumnya mendapatkan keuntungan lumayan, kini mengalami kemerosotan drastis, ditambah dengan adanya PSBB membuat semakin kecil pendapatan yang didapatkan.
Dalam sehari, di lokasi tempat biasa mangkal yang terletak di bilangan Kebayoran Lama, ia hanya mendapatkan keuntungan 50 ribu hingga 75 ribu. Penurunan omzet membuat dirinya berpindah rumah kontrakan bersama dengan teman-teman pedagang dengan mencari yang lebih murah lagi.
Dirinya sempat frustasi dan ingin pulang kampung, namun atas saran salah satu teman agar dirinya mendaftarkan bantuan UMKM dari pemerintah pusat diperuntukkan bagi para pedagang dalam hal ini yang menjalankan usaha. Dirinya kemudian mengajukan permohonan ke RT setempat dalam hal ini tempat dimana dia bermukim.
“Saya bingung, frustasi, pendapatan dari dagang menurun drastis, pembeli jarang karena adanya PSBB total, boro-boro pada makan ditempat, yang dibungkus aja jarang yang datang. Tapi saya sudah ikut mendaftarkan diri sebagai penerima BLT UMKM dua bulan lalu, Tapi sampai sekarang belum mendapatkan kabar,” ucapnya.
Pak Ahmad sangat berharap dirinya mendapatkan BLT UMKM yang sudah didaftarkan dikarenakan selain pemasukan keuangan yang tak kunjung kembali normal juga uang tabungan sedikit demi sedikit mulai berkurang untuk memenuhi kebutuhan hidup anak dan istri di kampung.