Omzet Berkurang, Bantuan tak Kunjung Datang

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

JAKARTA — Di tengah pandemi yang masih mewabah, tak dapat dipungkiri perputaran ekonomi hampir di seluruh dunia mengalami penurunan secara signifikan, tak terkecuali di Indonesia.

Berbagai sektor usaha mendapatkan penghasilan yang tak sebesar sebelumnya, bahkan menyebabkan kebangkrutan. Jika peristiwa ini memberikan pengaruh terhadap perusahaan besar, maka tentu saja juga memberikan pengaruh yang sangat besar kepada para Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Ini yang dirasakan Ahmad Syarifudin, 50 Tahun, pedagang ketoprak ketika ngobrol santai dengan wartawan Cendananews, Selasa, (24/11/2020). Ia mengatakan, semenjak adanya virus corona kehidupannya berubah drastis, mulai dari penghasilan dari berjualan ketoprak hingga berpindah rumah kontrakan.

Pak Ahmad, begitu dirinya dipanggil, menceritakan kalau usaha berjualan ketoprak yang dirinya tekuni ini merupakan usaha turun temurun dari kakeknya. Hampir sebagian besar keluarganya berjualan yang sama.

Pak Ahmad yang berasal dari Sukabumi ini mengungkapkan,dirinya mulai menggeluti usaha jualan ketoprak tahun 1999 pada saat Indonesia mengalami krisis moneter. Dengan bekal pengalaman yang didapat dari orangtuanya, dirinya merantau ke Jakarta.

Sambil ngulek, Pak Ahmad terus menceritakan kisahnya. Dengan bekal modal 750 ribu rupiah, dirinya mulai menjalankan usaha ketoprak keliling dari satu tempat ke tempat lain, terkadang harus main kucing-kucingan dengan petugas satpol PP, sampai pada akhirnya menemukan tempat mangkal tetap untuk berjualan.

Di tempat lokasi mangkal berjualan itu, kondisi perekonomian pak Ahmad mengalami peningkatan. Dalam sehari, jikalau ketoprak habis, mendapatkan keuntungan bersih 200 ribu rupiah, sedangkan jika tidak habis terjual mendapatkan keuntungan 100 ribu rupiah.

Lihat juga...