Minim Resiko, Usaha Frozen Food Ikan Tetap Menggiurkan

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

MALANG — Usaha makanan beku atau frozen food ikan dan olahannya, hingga saat ini dinilai masih sangat menggiurkan. Termasuk bagi warga kota Malang yang lokasinya terbilang cukup jauh dari laut.

Adalah Moedji, salah satu warga kelurahan Purwantoro, kecamatan Blimbing, yang telah memulai usaha frozen food ikan sejak akhir 2014 lalu. Tercatat sebanyak 29 item produk olahan ikan tersedia di tempat usahanya yang berada di jalan Bantaran gang IV kota Malang.

Ibu Moe sapaan akrabnya, menjelaskan, ketertarikannya terhadap bisnis makanan beku ikan karena pada saat itu belum banyak orang yang melihat prospek usaha di perikanan, khususnya makanan beku. Terlebih ia dan keluarga juga sangat menyukai berbagai makanan olahan dari ikan.

“Meskipun kota Malang jauh dari laut, tapi stok ikannya banyak dan harganya juga terjangkau,” ujarnya saat mengikuti pameran gelar produk UKM perikanan Malang, di salah satu Mall di kota Malang, Selasa (10/11/2020).

Menurutnya, prospek usaha frozen food ikan masih sangat bagus dan tergolong minim resiko karena daya simpannya lama, mencapai 2 tahun tidak basi. Repeat order-nya juga sangat tinggi sehingga perputaran uangnya cepat.

“Sudah pernah saya konsultasikan pada saat mengikuti bimtek bahwa untuk makanan olahan ikan tergantung dari bahan tambahan yang digunakan. Kalau hanya campuran tepung, maksimal bisa bertahan 1,5 tahun. Tapi kalau ada tambahan mie atau sayur, maksimal 1 tahun,” terangnya. Sedangkan untuk fillet ikan bisa bertahan maksimal 2 tahun, tandasnya.

Dibantu dua orang karyawannya, Moe menyediakan sekitar 29 produk olahan ikan, di antaranya sempol ikan kakap, lumpiah kakap, nugget kakap, lele krispi tanpa duri, termasuk bandeng presto.

Lihat juga...