Klaster Covid-19 Pengajian di Kota Semarang Capai 24 Kasus
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
SEMARANG — Berdasarkan data siagacorona.semarangkota.go.id, angka penyebaran covid-19 di Kota Semarang mengalami peningkatan. Data per Selasa (10/11/2020), jumlah kasus positif aktif mencapai 613 kasus, dengan 172 kasus di antaranya berasal dari pasien luar Kota Semarang. Angka tersebut melonjak tinggi dibanding sehari sebelumnya, Senin (9/11/2020), sebanyak 524 kasus.
“Dalam sepekan terakhir, penambahan angka positif covid-19 di Kota Semarang cukup tinggi. Sebagian besar kasus baru ini, mereka langsung dirawat karena kondisinya bergejala,” papar Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam saat ditemui di Semarang, Rabu (11/11/2020).
Seminggu kebelakang, pada Selasa (3/11/2020), angka positif covid-19 berdasarkan data siagacorona.semarangkota.go.id, ‘hanya’ 391 kasus. Artinya dalam seminggu, ada penambahan hingga 222 kasus baru covid-19.
“Jika dilihat berdasarkan wilayah, Kecamatan Semarang Barat menjadi penyumbang terbesar sebanyak 70 kasus, kemudian Kecamatan Pedurungan 64 kasus. Lalu Ngaliyan 44 kasus, Tembalang 36, Banyumanik 33 kasus dan sejumlah wilayah lainnya,” lanjut Hakam.
Diakuinya, wilayah Kecamatan Semarang Barat mendapat perhatian khusus dari Pemkot Semarang, khususnya Dinas Kesehatan Kota Semarang. Hal ini disebabkan, karena banyak muncul klaster baru penyebaran covid-19 di wilayah tersebut. Termasuk klaster pengajian di Kelurahan Manyaran, Semarang Barat.
“Sudah putus, sudah kita tangani, jadi tidak ada lagi penambahan kasus baru dari klaster tersebut. 24 kasus. Sudah ada yang negatif. Jika dilihat per kasus memang besar, namun jika dilihat keseluruhan, klaster keluarga, perusahaan dan perkantoran tetap menjadi penyumbang terbesar,” tegasnya.