Inovasi ‘Mak Blonjo’ Solusi Jual-Beli Daring di Probolinggo
Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo, Taufik Alami, mengatakan, terobosan belanja secara daring itu dilatarbelakangi situasi pandemi COVID-19 yang mempengaruhi nilai beli masyarakat.
“Selain itu, rendahnya nilai beli masyarakat ditambah lagi kekhawatiran konsumen atau pengunjung untuk berbelanja di pasar tradisional atau berkunjung ke tempat keramaian,” katanya.
Pedagang dengan minimnya pengunjung dengan nilai beli masyarakat yang turun, maka pasar semakin sepi, sehingga tidak jarang pedagang, khususnya pedagang sembako termasuk sayur mayur membawa kembali dagangannya ke rumahnya.
“Pasar Dringu dipilih sebagai pilot project inovasi belanja secara daring ‘Mak Blonjo’ karena yang paling siap dibandingkan dengan yang lain terkait SDM pedagang dan lokasinya,” ujarnya.
Taufik mengatakan, terobosan Mak Blonjo itu merupakan upaya dalam situasi mencegah dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan tidak berada di keramaian tetapi tetap terjadi komunikasi. (Ant)