Warga Lereng Merapi Swadaya Aktifkan Kembali Jalur Evakuasi

Editor: Koko Triarko

YOGYAKARTA – Sejumlah warga di lereng Gunung Merapi, tepatnya di desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, kembali mengaktifkan jalur-jalur evakuasi yang telah tertutup material dan terbengkalai selama bertahun-tahun. Pembukaan jalur vital saat terjadi bencana tersebut, dilakukan swadaya oleh masyarakat secara bergotong-royong.

Salah seorang tokoh masyarakat sekaligus relawan desa Kepuharjo, Cangkringan, Heri Suprapto, menyebut setidaknya ada dua jalur yang kembali dibuka. Yakni, jalur alternatif menuju barak Wukirsari serta jalur menuju dusun Manggong. Pembukaan dua jalur sepanjang 60 meter dan 180 meter selebar 3 meter itu diharapkan dapat mempermudah warga melakukan proses evakuasi saat terjadi erupsi Gunung Merapi.

Tokoh masyarakat sekaligus relawan desa Kepuharjo, Cangkringan, Heri Suprapto, Rabu (7/10/2020). -Foto: Jatmika H Kusmargana

“Di sekitar kawasan ini, banyak warga yang biasa mencari rumput untuk ternak. Selain itu, juga banyak aktivitas hilir mudik kendaraan, baik warga maupun truk pengangkut pasir. Sehingga, jika sewaktu-waktu terjadi erupsi, masyarakat bisa memanfaatkan untuk mengungsi. Setidaknya menjauhi aliran sungai,” katanya, Rabu (7/10/2020).

Heri menyebut, lokasi sejumlah jalur evakuasi tersebut berada di tanah-tanah pribadi milik warga yang selama ini telah dihibahkan secara lisan sebagai jalan umum. Di kawasan lereng Gunung Merapi, seperti kecamatan Cangkringan, penghibahan tanah milik pribadi sebagai jalan umum merupakan sebuah hal yang biasa demi kepentingan bersama.

Salah seorang warga  dusun Kepuh, Sunandar, mengaku senang sekaligus bersyukur dengan adanya pembukaan serta perbaikan kembali jalur evakuasi ini. Menurutnya, dengan beroperasinya kembali jalur-jalur alternatif ini warga akan sangat terbantu, baik itu saat situasi normal maupun saat terjadi bencana.

Lihat juga...