WALHI Diperlukan Agar Pembangunan Tak Rusak Lingkungan
Editor: Koko Triarko
MAUMERE – Memasuki usia 40 tahun Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) dan 24 tahun WALHI NTT, diharapkan agar tetap eksis bersuara mengenai berbagai kasus terkait lingkungan hidup yang terjadi, termasuk mengawal kebijakan pemerintah terkait lingkungan hidup.
Keberadaan WALHI NTT dalam melakukan pengontrolan dan pengawasan, diperlukan agar pembangunan tetap berjalan dengan tidak merusak lingkungan, serta menjaga agar kelestarian lingkungan tetap diperhatikan.
“Keberadaan WALHI sangat penting dalam menjaga agar berbagai kebijakan dan pembangunan yang dilakukan tidak merusak lingkungan, serta menjaga kelestarian lingkungan hidup,” sebut Direktur Wahana Tani Mandiri (WTM) Kabupaten Sikka, NTT, Carolus Winfridus Keupung, Jumat (2/10/2020).

Win, sapaannya, mengatakan kontrol publik diperlukan mengingat besarnya dampak kerusakan lingkungan yang akan terjadi bila tidak diawasi, dan dampaknya akan dirasakan segenap lapisan masyarakat.
Untuk itu, ia meminta agar WALHI NTT tetap menjadi lembaga yang selalu kritis mengevaluasi berbagai penyimpangan kebijakan dan kegiatan yang dapat merusak lingkungan di Provinsi NTT.
“Kita berharap dalam momen ulang tahun WALHI NTT, lembaga ini bisa terus hidup dan kritis dalam menyikapi berbagai pembangunan dan kegiatan yang akan berdampak terhadap kerusakan lingkungan,” harapnya.
Sementara itu, Direktur WALHI NTT, Umbu Wulang Tanaamahu Paranggi, menyebutkan pada perayaan hari Lingkungan Hidup 5 Juni 2020, WALHI NTT mengeluarkan hasil survei terkait kinerja pemerintah di NTT pada bidang Lingkungan Hidup dan Perlindungan Wilayah Kelola Rakyat.