Penyebab Banjir Kebumen Dominan Faktor Hidrometeorologi
Editor: Makmun Hidayat
KEBUMEN — Banjir yang terjadi pada beberapa kecamatan di Kabupaten Kebumen disebabkan karena faktor hidrometeorologi atau cuaca, di mana volume curah hujan tinggi dan menyebabkan beberapa tanggung jebol.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen, Teguh Kristiyanto mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi terjadi dalam waktu yang cukup lama. Sehingga volume air sungai meningkat dan meluap ke rumah-rumah warga.
“Ada beberapa tanggung yang jebol, sehingga luapan air sungai semakin melimpah,” terangnya, Rabu (28/10/2020).
Lebih lanjut Teguh Kristiyanto menjelaskan, tanggul jebol di Desa Madureso dan Desa Sidobunder, Kecamatan Puring menyebabkan ribuan warga terdampak banjir. Ia merinci di Dukuh Tunggalsari Desa Madurejo ada 493 warga terdampak banjir, kemudian di Dukuh Cangkringdahar Desa Madurejo ada 217 warga terdampak.

Rabu (28/10/2020). -Foto: Hermiana E. Effendi
Sedangkan di Dukuh Banasari dan Dukuh Karangpencil, Desa Sidobunder, ada 1.224 warga yang terdampak banjir. Untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak banjir, BPBD Kebumen membuka dapur umum untuk kebutuhan makan para pengungsi.
“Kondisi banjir pada beberapa lokasi sudah mulai surut, namun sebagian warga masih ada yang bertahan di pengungsian, sehingga kami membuka dapur umum,” tuturnya.
Selain menyediakan kebutuhan makan, BPBD juga membagikan masker kepada para pengungsi. Menurut Teguh, protokol kesehatan tetap harus dijalankan di lokasi pengungsian.