Nun Band, Wadah Berseni Musik Warga Binaan Lapas Bulakkapal Bekasi
Editor: Mahadeva

Kiki Oditya mengatakan, diawal Januari 2020 dia mengaku ada kesulitan tentang disiplin dari personil grup band Nun. Namun secara berlahan persoalan tersebut bisa teratasi. Dan akhirnya diusulkan nama NUN Band, agar memberi kesan nama yang simple dan mudah diingat masyarakat.
Kendala yang dihadapi adalah, warga binaan yang jadi personel band merasa tidak nyaman. Namun setelah mendapatkan pembinaan, mereka cepat memahami dan sadar maun mendisiplinkan diri. Berperilaku tertip, dan saling menjaga alat musik. Melalui band, mereka bisa menghilangkan jenuh selama menjalani sanksi kurungan. Harapannya, bakat tersebut bisa terus berkembang, meski berada di dalam pembinaan. Dan setelah bebas bisa memberikan masukan baru di tengah masyarakat nantinya.
Pemain keyboard, Bara (50), warga binaan yang sudah enam bulan bermain musik di dalam Lapas menyebut, terbentuknya komunitas band di dalam penjara tidak mudah dilakukan. Karena untuk melakukannya, perlu menyamakan semangat dan jadwal latihan. “Kami sangat berterimakasih atas fasilitas alat musik di Lapas Bulakkapal, hingga meski dipenjara kami tetap terus berkarya. Nun Band harus terus berkarya,” ujarnya.
Menurutnya, personil yang ada saat ini adalah anggota band yang terbentuk kesekian kalinya di dalam penjara Bulakkapal. Mereka adalah penerus generasi sebelumnya, saat nama band masih Swarna Band. “Bermain musik adalah salah satu kegiatan positif selama menjalani masa tahanan kurungan untuk menghibur warga binaan lainnya,”tandas Bara yang juga mengatakan, NUN Band akan terus menghibur warga binaan dengan semua genre yang personil kuasai.