Musim Pancaroba, Waspadai Penularan Penyakit Zoonosis pada Manusia
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Gejala yang ditimbulkan, khususnya pada hewan vektor, diawali dengan perubahan perilaku seperti takut cahaya atau sinar terang, takut air, menyendiri, agresif atau menggigit benda-benda yang bergerak termasuk terhadap pemilik, hingga mengeluarkan air liur secara berlebihan.
“Itu sebabnya, hewan pembawa vektor rabies perlu disuntik vaksin, agar tidak terjangkiti sehingga tidak menularkan kepada manusia. Untuk bisa divaksin, hewan tersebut minimal berusia lima bulan, dalam kondisi sehat dan tidak bunting. Vaksinasi diulang setiap tahun,” lanjutnya.
Selain itu, potensi penyakit flu burung pada ayam, toksoplasma pada kucing, serta antraks serta brucellosis dengan hewan pembawa vektor seperti sapi, kambing, atau domba, juga perlu diwaspadai.
“Seperti penyakit brucellosis, akibat infeksi bakteri yang umumnya terjadi pada hewan ternak, seperti sapi, domba, kambing. Umumnya menular karena berkontak dengan hewan yang terinfeksi, atau mengonsumsi produk dari hewan tersebut, seperti susu atau dagingnya,” tandasnya.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur. Pihaknya meminta masyarakat untuk waspada pada penyakit zoonosis, terutama di masa-masa musim pancaroba seperti sekarang ini.
“Kita mengimbau kepada masyarakat, untuk menjaga kebersihan lingkungan, kandang ternak, termasuk memperhatikan kesehatan hewan serta dilakukan vaksinasi ,untuk meminimalisir timbulnya zoonosis,” jelasnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga terus melakukan pengawasan terhadap lalu lintas pengiriman hewan ternak. Sesuai dengan UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.