Lampung Fokus Pengembangan Komoditas Gaharu dan Damar
Editor: Makmun Hidayat
Pada komoditas gaharu,KLHK melalui BPDASHL terang Idi Bantara memberi fasilitas pembuatan gubal gaharu. Memakai tekhnik bioserum untuk inokulasi sistematis dilakukan pada lahan petani penanam gaharu. Wilayah binaan ada di Merbau Mataram,Padan Lampung Selatan dan Pekalongan Lampung Timur.
Kedua jenis tanaman HHBK ungkap Idi Bantara memiliki potensi yang cukup dalam beberapa fungsi. Sebagai fungsi sosial budaya dan ekonomi serta ekologis tanaman damar dan gaharu dirasakan manfaatnya. Sebagai tanaman tegakan untuk pelindung tanaman lain gaharu dan damar menjadi penahan mata air dan menjaga lingkungan.
“Petani hutan didorong membuat model usaha hutan rakyat berbasis damar dan gaharu yang ramah lingkungan,”beber Idi Bantara.
Sapari, salah satu petani gaharu di Desa Gandri, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan menanam gaharu lima tahun silam. Pola tanam yang diterapkan diantaranya tumpang sari dengan tanaman lain. Sebagian tanaman telah diinokulasi dengan bioserum sehingga akan menghasilkan gubal dengan cepat.
Sebagian tanaman sebutnya telah dijual dalam bentuk chips. Selain itu ia mulai belajar untuk mengolah minyak gaharu, air destilasi gaharu, tasbeh. Dukungan dari Idi Bantara selaku pendamping petani hutan membuat ia bisa menjual hasil produksi. Penanaman gaharu dengan tumpang sari memungkinkannya tetap bisa memanen jagung, pisang dari lahan miliknya.