KKP ingin UMKM Pengolahan Perikanan Tersebar di Berbagai Daerah
JAKARTA — Kementerian Kelautan dan Perikanan menginginkan berbagai UMKM pengolahan perikanan tidak hanya terpusat di lokasi tertentu saja tetapi dapat tersebar secara lebih merata dalam rangka meningkatkan kinerja ekspor komoditas sektor perikanan.
“Saat ini terdapat sekitar 62.000 UMKM pengolahan perikanan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Namun kebanyakan berada di Pulau Jawa, khusunya Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Berny A. Subki, dalam rilis di Jakarta, Minggu.
Menurut Berny, dari keseluruhan jumlah tersebut, baru sekitar seperempat di antaranya yang telah mengantongi Sertifikat Kelayakan Pengolahan.
Selain itu, ujar dia, kondisi unit UMKM pengolahan hasil kelautan dan perikanan saat ini masih banyak yang kurang higienis sehingga penyuluh dinilai perlu menginformasikan kelayakan sarpras pengolahan, penggunaan bahan tambahan makanan yang tidak sesuai, dan higenitas kepada para pelaku usaha.
Dengan demikian, lanjutnya, maka diharapkan ke depannya mutu produk olahan perikanan skala UMKM Indonesia dapat meningkat dan sesuai dengan standar internasional.
Apalagi, ia mengingatkan bahwa KKP pada tahun 2021 ditargetkan peningkatan investasi kelautan dan perikanan menjadi Rp5,4 triliun, peningkatan ekspor hasil perikanan menjadi USD6,5 miliar, dan pembiayaan usaha melalui kredit program Rp3,3 triliun.
Sementara itu, Kepala Badan Riset dan SDM KKP Sjarief Widjaja menyatakan, pada masa pandemi ini akan dilakukan sedikit pergeseran pada pola komunikasi penyuluh dengan masyarakat binaan, yaitu dengan lebih banyak memanfaatkan teknologi digital.