Curah Hujan Meningkat Petani Lebak Percepat Masa Tanam
LEBAK – Sejumlah petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, kembali melakukan gerakan percepatan tanam sehubungan curah hujan di daerah itu cenderung meningkat.
“Kami dan petani lainnya di sini melakukan gerakan tanam serentak,” kata Samian (55) seorang petani di Blok Cibungur Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Senin.
Gerakan percepatan tanam dilakukan petani tersebut menyusul tingginya curah hujan selama dua pekan terakhir itu.
Saat ini, kata dia, petani yang menggarap lahan persawahan di wilayahnya sudah ditanami padi seluas 30 hektare.
Mereka petani melakukan gerakan percepatan tanam itu, karena pada bulan September 2020 lalu memasuki panen.
“Kami terpaksa melakukan percepatan tanam kembali sehubungan curah hujan tinggi,” kata Samian yang menggarap lahan seluas satu hektare.
Menurut dia, gerakan percepatan tanam yang dilakukan bulan Oktober 2020 dipastikan panen awal Februari 2021.
Sebab, petani di sini menanam padi menggunakan benih bersertifikat dengan masa panen sekitar 110 setelah hari tanam.
Selama ini, benih padi bersertifikat dapat menguntungkan usaha petani pangan, karena produktivitasnya tinggi juga tahan terhadap serangan hama.
“Kami panen September 2020 lalu menghasilkan produktivitas enam ton gabah kering pungut dan jika diakumulasikan menjadi beras sebanyak lima ton. Jika harga beras itu dijual Rp8.000/Kg maka bisa menghasilkan pendapatan Rp40 juta,” katanya menjelaskan.
Yayan (50) seorang petani di Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak mengatakan petani di sini semua sudah merealisasikan percepatan tanam erentak.
Sebab, menurut dia, pada bulan Oktober-November memasuki musim penghujan yang cukup panjang hingga awal Januari 2021.