Bintan Alami Kelangkaan Elpiji Bersubsidi 3 Kg

BATAM – PT Pertamina (Persero) menambah pasokan elpiji bersubsidi 3 kg di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menyusul informasi kelangkaan bahan bakar itu.

Pjs Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina Marketing Operation Region I Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Nurhidayanto, menyampaikan warga kesulitan mendapatkan elpiji bersubsidi karena pengecer membeli bahan bakar itu dari pangkalan.

“Menyikapi hal tersebut, kami melakukan beberapa langkah. Pertama, menambah fakultatif elpiji 3 kg sebanyak 1.120 tabung di sejumlah wilayah Kabupaten Bintan,” katanya dalam keterangannya yang diterima di Batam, Kepri, Minggu.

Ia menyampaikan dari tambahan 1.1230 tabung, sebanyak 820 tabung didistribusikan ke wilayah Tanjung Uban, Bintan Utara dan 300 tabung lainnya ke wilayah Bintan Timur.

Selain menambah pasokan elpiji bersubsidi, Pertamina juga memperketat pengawasan penyaluran elpiji 3 kg agar tepat sasaran.

Nurhidayanto mengatakan pihaknya menetapkan pangkalan hanya boleh menjual satu tabung per kepala keluarga (KK). Setiap pembeli juga diwajibkan membawa foto kopi KTP sebagai bukti.

Lalu, pihaknya menegaskan kembali ke pangkalan agar menjual elpiji 3 kg sesuai dengan HET.

“Penambahan ini dilaksanakan karena terjadinya lonjakan permintaan elpiji 3 kg. Hasil pengamatan kami, kenaikan permintaan dikarenakan di tengah kondisi pandemi sebagian warga beralih profesi menjadi pengecer elpiji,” kata Nurhidayanto.

Karenanya, Pertamina membatasi penambahan secara fakultatif, agar tidak disalahgunakan pengecer.

Menurut dia, penambahan elpiji yang terlalu banyak dikhawatirkan akan membahayakan ketersediaan sisa kuota.

Lihat juga...