Bengkel Misi Keuskupan Maumere Ciptakan Alat Pemilah Cengkih

Editor: Koko Triarko

Dian menyebutkan, alat pemilah cengkih ini memiliki dimensi 150 X 70 X 100 dengan berat 60 kilogram, yang memiliki kapasitas produksi 200 kilogram cengkih per jam.

Ia menambahkan, alat yang diproduksi ini terbuat dari besi siku dan stainlesssteel, dan hanya butuh satu orang untuk mengoperasikannya.

“Kami baru buat satu unit dan langsung dibeli, sehingga kami akan memproduksinya lagi bila ada pesanan dari petani. Inovasi yang kami lakukan untuk memudahkan petani dan harga jualnya pun terjangkau oleh petani,” ungkapnya.

Yanuaris Sani, salah seorang petani cengkih yang ditemui mengatakan, para petani cengkih selama ini kesulitan untuk mencari tenaga kerja saat panen cengkih. Sebab, harus memanjat dan memetiknya dengan membayar biaya minimal Rp5.000 per kilogramnya.

Setelah dipetik, kata Yanuaris, cengkih masih harus dipisahkan dari batangnya untuk mendapatkan biji cengkih, yang prosesnya harus dilakukan manual melibatkan banyak orang.

“Untuk memisahkan biji cengkih dari batangnya, kami harus membayar lagi tenaga kerja sebesar Rp1.000 per kilogramnya. Kalau sedang panen bersamaan, kami kesulitan mencari tenaga kerja untuk memetik dan memilah biji cengkih,” tuturnya.

Lihat juga...