Banyak Siswa di Banyumas Kesulitan Pahami Belajar Daring
Editor: Makmun Hidayat
BANYUMAS — Metode belajar daring yang diterapkan sejak pertengahan bulan Maret lalu masih menyisakan banyak persoalan., di antaranya banyak anak-anak ternyata tidak bisa memahami pembelajaran melalui daring. Akibatnya, guru pun harus berkeliling ke rumah-rumah muridnya untuk menjelaskan mata pelajaran.
“Terutama pelajaran matematika dan bahasa Indonesia, banyak sekali anak-anak yang WhatsAap saya menanyakan penjelasan lebih lanjut tentang materi pelajaran yang diberikan,” tutur Dewi Ratnawati, guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karangdadap, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Kamis (29/10/2020).
Sehingga saat hari libur pun, Dewi harus rela berkeliling mengunjungi siswa-siswanya. Sebagian besar pertanyaan yang disampaikan siswa adalah tentang penyederhanaan bilangan dan tentang pecahan bilangan.
“Sebenarnya tadi saya sedang masak di rumah, tetapi banyak sekali yang WhatsAap menanyakan pelajaran, tidak hanya dari siswa, tetapi juga ada orang tua siswa yang berkirim pesan meminta tolong untuk dijelaskan, supaya ia bisa menjelaskan kepada anaknya, jadi saya sempatkan untuk mengunjungi mereka,” katanya.
Untuk mempersingkat waktu, Dewi meminta beberapa sisa yang rumahnya berdekatan untuk berkumpul dan menyimak penjelasan yang diberikannya.
Salah satu siswa yang dikunjungi Varen mengatakan, ia lebih merasa nyaman belajar di sekolah, karena mendengarkan penjelasan langsung dari guru. Kalau menyimak penjelasan di grup WhatsAap, menurutnya kurang jelas dan masih susah dipahami.
“Kalau belajar di sekolah, bu guru bisa satu-satu mengajari siswa yang kurang paham pelajaran, dijelaskan secara langsung dengan melalui video tetap beda, lebih mudah dipahami yang belajar tatap muka langsung,” ucap bocah kelas VI tersebut.