Sistem Belajar Jarak Jauh Berdampak pada Usaha Kontrakan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Sistem belajar jarak jauh bagi sejumlah siswa sekolah dan mahasiswa berdampak pada sektor usaha properti. Semenjak pandemi Covid-19 sebagian penyewa dengan sistem kontrak memilih mengakhiri sewa. Imbas aktivitas perkuliahan yang dibatasi dalam jaringan (daring) mahasiswa memilih berhenti mengontrak. Memasuki tahun ajaran baru sejumlah usaha kontrakan dibiarkan kosong.

Stevani, pemilik usaha rumah kontrakan menyebut investasi perumahan telah dilakukan olehnya sejak belasan tahun silam. Memiliki aset properti di perumahan Indah Sejahtera, Sukarame, Bandar Lampung yang dikontrak bagi mahasiswa. Satu tahun kontrak di lokasi yang dekat kampus perguruan tinggi negeri tersebut sebesar Rp15 juta.

Stevani, pemilik rumah yang dikontrakkan bagi mahasiswa di Jalan Pulau Sebesi, Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung yang sementara belum ditinggali imbas mahasiswa melakukan sistem belajar jarak jauh, Selasa (22/9/2020) – Foto: Henk Widi

Sejak awal tahun Stevani menyebut rumah yang dikontrakkan kosong. Meski telah ditawarkan namun ia menyebut mahasiswa baru sebagian belum berminat. Lokasi strategis dekat sejumlah sekolah, kantor pemerintah, UIN Raden Intan Lampung, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) belum menarik minat pengontrak.

“Sebelummya dikontrak salah satu keluarga yang bekerja sembari kuliah namun semenjak pandemi Covid-19 jumlah peminat untuk mengontrak berkurang karena sistem belajar jarak jauh banyak mahasiswa pulang kampung,” terang Stevani saat ditemui Cendana News, Selasa (22/9/2020).

Lokasi perumahan di Jalan Pulau Sebesi menurutnya banyak diminati. Sebab lokasi berdekatan dengan kantor KPU Kota Bandar Lampung, Kantor Dinas PU Bandar Lampung dan sejumlah pusat bisnis. Meski telah menurunkan penawaran hingga Rp14 juta per tahun dan beriklan melalui aplikasi Facebook, belum ada yang berminat.

Lihat juga...