Pemerintah Dorong Perkembangan KEK Galang Batang di Bintan
Editor: Makmun Hidayat
“Saya ucapkan selamat dan menunggu kapan bisa diresmikan karena aluminium adalah bahan yang banyak digunakan berbagai sektor bahkan sekarang otomotif pun sebagian menggunakannya,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bintan Alumina Indonesia, Santoni optimis, KEK Galang Batang mampu menjadi contoh KEK yang berkembang baik dan bisa dijadikan model untuk KEK lainnya di Indonesia.
“Lokasinya di sini pun strategis yaitu terletak di Selat Malaka yang merupakan jalur perdagangan internasional, serta berhadapan dengan Singapura serta Malaysia,”
Sesuai dengan maksud penetapannya, KEK Galang Batang diproyeksikan menjadi kawasan dengan kegiatan utama yakni Industri pengolahan bauksit dan turunannya, dengan perkiraan investasi sebesar Rp36,25 triliun dan penyerapan tenaga kerja paling tidak sebesar 23.200 orang, sampai dengan tahun 2027.
“Nilai investasi itu masih berpotensi bertambah hingga USD 5,5 miliar atau sekitar Rp77 triliun. Proyek investasi tersebut mengakomodasi potensi terciptanya nilai tambah yang besar,” tukas Santoni.
Sebagai informasi, produksi bauksit Indonesia dalam satu tahun bisa mencapai 40 juta ton. Pengolahan bauksit menjadi alumina memberi nilai tambah sekitar 5-13 kali lipat bila diolah menjadi aluminium.