Pemerintah Dorong Perkembangan KEK Galang Batang di Bintan

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Pemerintah terus mendorong pembangunan kewilayahan melalui kebijakan percepatan pembangunan infrastruktur ekonomi. Salah satunya adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang di Bintan, Kepulauan Riau. 

Saat ini, KEK Galang Batang sedang melaksanakan beberapa pembangunan infrastruktur dan utilitas kawasan, refinery alumina, power plant, serta ditargetkan akan melakukan ekspor perdana sebanyak 1 juta ton Smelting Grade Alumina (SGA) pada tahun 2021.

“Ini adalah suatu milestone tersendiri karena sebelumnya kita hanya mengekspor bauksit. Sekarang bisa diproduksi di sini,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam lawatannya ke KEK Galang Batang, Minggu, (27/9/2050), berdasar rilis yang diterima Cendana News.

Dampak KEK Galang Batang terhadap perekonomian hingga saat ini pun sudah cukup baik dan harus terus ditingkatkan. Realisasi Investasi sampai dengan September 2020 adalah sebesar Rp11 triliun. Sementara realisasi penyerapan tenaga kerja dalam tahap pembangunan sebesar 3.500 orang.

“Ini luar biasa dan diharapkan bisa terus bertambah serta memberikan multiplier effect yang lain,” harap Airlangga, yang juga selaku Ketua Dewan Nasional KEK.

Ia pun menggarisbawahi pendekatan yang tidak hanya mendirikan industri aluminium atau alumina saja, melainkan juga industri tekstil.

“Jadi ini adalah pendekatan yang unik dan tidak banyak dilakukan di berbagai pabrik lain. Bapak-bapak yang pria bekerja di pabrik baja, sedangkan yang wanita bisa bekerja di pabrik tekstil,” ungkap Airlangga.

Airlangga pun memberikan apresiasi kepada PT Bintan Alumina Indonesia atas komitmennya selama ini sebagai pengembang Kawasan dan juga investor utama KEK Galang Batang.

Lihat juga...