Muncul Klaster Warung Makan, Dinkes Semarang Minta Konsumen Periksakan Diri
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
SEMARANG – Setelah adanya klaster pasar tradisonal, industri hingga perkantoran, Dinas Kesehatan Kota Semarang kembali mendapati penyebaran covid-19 secara masif, melalui klaster warung makan.
Sejauh ini, sudah ada 18 orang yang dinyatakan positif covid-19 dari penyebaran, yang terjadi di salah satu tempat makan di wilayah Kelurahan Krobokan Semarang.
“Jadi diketahui, salah satu kerabat dari pemilik warung, menderita sakit. Awalnya dikira hanya flu biasa, namun setelah dilakukan swab, ternyata yang bersangkutan positif covid-19,” papar Kepala Puskesmas Krobokan, dr Retno Wulansari, di Semarang, Jumat (11/9/2020).
Mendapati hasil tersebut, pihaknya segera melakukan swab massal terhadap kontak erat. Hasilnya, 18 orang dinyatakan positif.
“Begitu hasilnya positif, kita langsung lakukan rapid test dan tes swab. Dari 30 orang yang menjadi karyawan warung dan kerabat, 18 orang positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 16 orang kita isolasi di rumah dinas Wali Kota Semarang. Sementara, dua orang lainnya masing-masing dirawat di RSUD Ketileng dan RS William Both Semarang,” jelasnya.
Selain tindakan isolasi, pihaknya juga melakukan sterilisasi dan penutupan warung tersebut. “Saya juga berharap masyarakat yang dalam waktu dekat ini, pernah makan di warung tersebut, untuk memeriksakan diri khususnya rapid test. Untuk mengetahui apakah tertular atau tidak,” tandasnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam, menegaskan pihaknya saat ini juga masih melakukan penelusuran terhadap kontak erat pasien.
“Kita minta kembali agar masyarakat bisa memperhatikan protokol kesehatan. termasuk bagi yang sedang tidak sehat, jangan memaksakan diri untuk bekerja. Segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya,” jelasnya.