Mendulang Asa Bersama Onde-Onde Ketawa

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Mesin pelet yang kita berikan ternyata mampu menekan biaya operasional budidaya gurameh sampai 30 persen, sehingga keuntungan yang diperoleh pokdakan meningkat dan bisa berkontribusi untuk desa,” tuturnya.

Petani yang tergabung dalam Pokdakan Ulam Sari, Desa Mernek, panen gurameh, Jumat (11/9/2020). Foto: Hermiana E. Effendi

Kini desa proklim tersebut mulai bergeliat, roda ekonomi berputar dengan cepat dan warga desa mulai mencintai kampung halamannya. Gelombang urbanisasi kaum muda mulai surut dan berganti dengan semangat kebersamaan membangun desa tercinta. Beribu asa yang terpancar dari desa ini, terbangun atas campur tangan Pertamina MOR IV.

Matahari mulai surut sinarnya, Nurhayati memacu sepeda motornya pulang ke rumah. Hari ini ia baru mendapatkan bayaran dan berencana untuk mengajak anaknya makan mie ayam di warung depan balai desa. Senyum sang anak menyambut kepulangannya dan langsung membonceng Nurhayati.

Kebahagiaan kecil ini tak akan dialami Nurhayati seandainya dulu ia berangkat menjadi buruh migran. Ia pun mengucap beribu kata syukur atas keputusannya untuk tetap bertahan di Mernek, desa yang sudah membuatnya jenek (betah).

Lihat juga...