Kemenag Jelaskan Soal Program Penceramah Bersertifikat
Selain itu, Kamaruddin menegaskan program ini tidak hanya dikhususkan bagi para penceramah dari kalangan Islam, tapi juga seluruh agama. Karena, materi yang paling ditekankan adalah tentang kebangsaan dan ideologi pancasila.
“Untuk kami di Bimas Islam, target tahun ini ada 8.200 penceramah yang ikut. Selain BNPT, BPIP dan Lemhanas, Kemenag juga mengajak Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan lembabaga-lembaga keagamaan lainnya untuk bisa ikut memberikan materi,” tandas Kamaruddin.
Namun, program ini tidak mendapat sambutan baik dari sejumlah kalangan, termasuk MUI. Sekretaris Jenderal MUI, Anwar Abbas, menilai, Kemenag secara tidak langsung telah menganggap para penceramah Islam itu tidak memiliki wawasan kebangsaan, dan cenderung radikal.
“Melihat sikap dan cara pandang Menteri Agama yang selalu bicara tentang radikalisme yang ujung-ujungnya selalu mendiskreditkan dan menyudutkan umat Islam dan para dainya, maka saya Anwar Abbas, secara pribadi yang juga kebetulan adalah Sekjen MUI dengan ini menolak dengan tegas dan keras program penceramah bersertifikat,” jelas Anwar Abbas, beberapa waktu lalu, di Jakarta.
Bahkan, Anwar mengaku siap mundur dari jabatannya bila MUI secara kelembagaan menerima program tersebut.
“Saya Anwar Abbas tanpa kompromi akan memilih mundur dari Sekjen MUI, jika program ini diterima dan dijalankan,” pungkas Abbas.