Banpres PUM Segarkan UMKM Kala Modal Cekak
Editor: Makmun Hidayat
Vina pun bersyukur sebab selama ini tidak pernah mendapat bantuan apapun dari pemerintah. Untuk meminjam di lembaga perbankan ia mengaku tak memiliki jaminan. Bantuan modal dari Kementerian Koperasi dan UMKM menurutnya akan digunakan untuk pengembangan usaha. Sebagai bantuan berbentuk hibah,ia akan mempergunakannya untuk belanja modal.
“Selama ini usaha saya bisa bertahan di tengah pandemi karena menyedikan kebutuhan air minum,adanya Banpres sangat membantu,” cetusnya.

Kemarau modal atau menipisnya modal diakui juga oleh Echi yang mendapat sms dari BRI. Sebagai pemilik rekening BRI di Bakauheni ia mengaku hanya menabung untuk transfer uang sang anak. Saldonya hanya di bawah Rp1juta dan tak pernah mengajukan pinjaman meski ada fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR). Ia menerima sms berkode SPAN:20200814 dengan uang masuk Rp2.400.000 pada Sabtu (15/8/2020).
Usai menerima tersebut ia menelpon sang anak dan mendapat informasi agar ke bank. Setelah dijelaskan pihak bank, pemilik usaha warung makan itu diminta melengkapi berkas. Bolak balik ke bank hingga lima kali ia menyebut uang belum bisa ditarik karena masih diblokir. Setelah sebulan lebih ia akhirnya bisa menarik uang yang menjadi haknya.
“Selama ini saya meminjam uang dari rentenir yang ditagih setiap dua hari, adanya Banpres bisa jadi tambahan modal untuk warung makan,” cetusnya.
Memiliki usaha warung makan berkonsep serba sepuluh ribu (Serbu) usaha miliknya tertolong adanya Banpres PUM. Sebagai hibah modal dengan uang sebesar Rp2,4juta dianggapnya setetes embun saat ekonomi sedang sulit. Menurunnya daya beli masyarakat berimbas ia mengurangi jumlah penjualan nasi dan kuliner lain membuat Banpres PUM cukup membantu.