Seekor Orangutan Jantan Diselamatkan Tim Gabungan di Ketapang

Sementara itu, Direktur IAR Indonesia, Karmele L Sanchez mengatakan, hari orangutan yang diperingati di seluruh dunia ini seharusnya menjadi pengingat bahwa semua pihaknya semestinya bangga memiliki orangutan dan melakukan upaya sepenuh hati untuk melindungi dan menjaga mereka serta habitatnya. Namun sampai saat ini, konflik antara manusia dan orangutan masih saja terjadi.
“Potensinya bahkan cenderung meningkat, karena orangutan kehilangan habitat yang merupakan rumah bagi mereka. Orangutan mencari makan ke kebun warga karena mereka tidak punya pilihan lagi akibat rumahnya yang musnah. Kehilangan habitat dan konflik dengan orangutan meningkat risiko penularan penyakit antara manusia dan orangutan,” katanya.
Di masa pandemi COVID-19 ini, dan melihat bahwa konversi habitat dan kehilangan biodiversity serta peningkatan konflik dan interaksi satwa dan manusia menjadi faktor utama untuk meningkatkan risiko new emerging zoonotic diseases. “Jika kita mau lindungi orangutan, dan mau menjaga manusia dari pandemik, kita harus menjaga ekosistem dan alam. Kami berharap, melalui hari orangutan sedunia ini, manusia menyadari pentingnya hutan hujan bagi orangutan dan manusia itu sendiri,” ujarnya. [Ant]