Polisi Tangani Kasus Teror Mantan Bupati Kediri Sutrisno
KEDIRI – Mantan Bupati Kediri, Sutrisno, yang juga suami dari Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno, menyerahkan perkara teror yang terjadi di rumahnya, di Jalan Soekarno Hatta, Kabupaten Kediri, Jawa Timur kepada polisi.
“Kalau tertangkap atau tidak itu bukan kewenangan kami,” kata Sutrisno, di Kediri, Minggu (16/8/2020).
Ia menilai, kasus tersebut terjadi karena ada suhu memanas menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kediri Desember 2020. Masyarakat di Kabupaten Kediri dinilainya sudah nyaman selama 20 tahun, dan baru kali ini terjadi suhu politik yang dinilainya memanas.
“Kalau saya menangkapnya itu menjelang pilkada. Ada suhu memanas. Masyarakat Kabupaten Kediri sudah 20 tahun nyaman, baru pilkada saat ini terjadi sesuatu yang aneh, unik,” kata dia lagi.
Dia juga mengaku tidak menyangka di rumahnya terjadi teror dengan adanya oknum yang telah melemparkan kembang api ukuran besar ke garasi rumahnya. Istrinya juga melakukan pengecekan langsung, dan setelah dilakukan pemeriksaan di kamera pengintai, ternyata benar ada orang yang sengaja melemparkannya.
“Saya awalnya pikir itu tembakan, ban meletus atau apa. Setelah ibu (Haryanti) keluar, Satpol PP cek ternyata ada sepeda motor di rekaman itu,” ujar dia lagi.
Ketua Tanfiziah PCNU Kabupaten Kediri, KH Muhammad Makmun, enggan mengomentari adanya teror di rumah Bupati Kediri tersebut.
Pada selongsong kembang api ukuran besar tersebut terdapat tulisan yang berisi teror. Tulisan itu ditulis dengan tinta merah dan menyebut nama NU.
“Saya harus matur ke kiai dulu,” kata KH Makmun, saat dihubungi lewat telepon selulernya.
Sebelumnya, rumah Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno, diteror orang tidak dikenal dengan melemparkan kembang api ukuran besar ke garasi mobil pada Minggu pagi, sekitar jam 03.30 WIB. Dari hasil rekaman kamera pengintai, ada dua orang yang berada di depan garasi mobil naik sepeda motor.