Petani di Lamsel Maksimalkan Beragam Tanaman Kebun

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Jasiman, warga Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo, memanfaatkan lahan kebun untuk menanam komoditas sayuran, yang sebagian menjadi sumber bahan baku pembuatan olahan kuliner yang bisa dijual lebih tinggi.

Jenis tanaman ubi kayu dan ubi jalar, kerap dimanfaatkan warga untuk membuat keripik, tape dan kolak atau dijual dalam bentuk gorengan. Jenis tanaman lain yang ditanam meliputi kacang hijau, yang menjadi bahan baku pembuatan kecambah atau tauge. Hasil pertanian miliknya kerap dibeli oleh pedagang yang membutuhkan bahan baku tersebut.

Satu kilogram singkong atau ubi kayu, dijual seharga Rp8.000. Pembeli merupakan produsen keripik, kerupuk opak hingga pedagang gorengan. Menjual hasil pertanian, disebutnya masih tetap akan memperoleh keuntungan. Sebab, limbah dari proses panen berupa daun dan batang masih bisa dipergunakan untuk pakan ternak.

“Sisa daun dan batang tanaman singkong, kacang tanah, kacang hijau yang telah dipanen bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak kambing, sementara hasil dari penjualan hasil pertanian bisa menjadi bahan baku produk kuliner yang bernilai jual,” terang Jasiman, saat ditemui Cendana News, Senin (10/8/2020).

Tri Handayani, warga Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, mengangkat kerupuk opak yang dibuat dari singkong, Senin (10/8/2020). -Foto: Henk Widi

Jasiman menyebut, integrasi pertanian dengan ternak telah memberinya hasil maksimal. Sebelum hari raya Iduladha 1441 Hijriyah, beberapa pekan lalu, ia bisa menjual dua ekor kambing untuk kurban. Tetap memiliki dua ekor kambing jantan dan betina sebagai indukan, ia memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam berbagai komoditas pertanian.

Lihat juga...