Penggunaan BOS untuk Internet, Memberatkan Sekolah Swasta Kecil

Editor: Makmun Hidayat

SEMARANG — Persoalan kuota internet bagi siswa dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ), banyak yang diselesaikan dengan pemberian kuota gratis dengan menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Namun langkah  tersebut, ternyata juga masih menyisakan masalah. terutama bagi sekolah swasta dengan jumlah murid yang minim atau sedikit.

“Persoalan kuota internet pada PJJ, bisa diatasi dengan penggunaan dana BOS. Namun hal ini, tergantung pada kekuatan dana BOS di masing-masing sekolah. Sebab, bantuan ini diberikan berdasarkan jumlah siswa yang ada di sekolah tersebut. Jika jumlah siswa banyak, akumulatif dana yang diterima tentu besar, namun juga sebaliknya,” papar Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Padmaningrum pada Webinar ‘Tarik Ulur Pembelajaran Jarak Jauh’, yang digelar di Semarang, Selasa (25/8/20).

Dijelaskan, ketika sekolah tersebut hanya memiliki siswa yang sedikit, dana BOS yang diterima secara keseluruhan juga sedikit. “Kalau jumlah peserta didik hanya 100-150 siswa, terlalu berat kalau menggunakan dana BOS, sebab ada kebutuhan lain yang mendesak, yang juga membutuhkan. Misalnya gaji para guru, yang rata-rata masih honorer atau dibayar oleh sekolah sesuai kemampuan masing-masing,” terangnya.

Apalagi di saat pandemi Covid-19, dengan PJJ, banyak siswa hingga orang tua yang menganggap sekolah libur, karena pembelajaran dilakukan dari rumah. Imbasnya, banyak sekolah swasta, yang tidak menerima pembayaran SPP dari orang tua siswa.

“Padahal SPP ini juga digunakan untuk membayar para guru. Saat ini sekolah swasta khususnya yang kecil, dengan jumlah murid yang tidak banyak, bagaikan hidup segan mati tak mau. Selain itu, nasib para guru mereka juga harus diperhatikan dan dilindungi,” tandasnya.

Lihat juga...