Penggabungan Dakwah dan Ekonomi, Menarik Diwujudkan

Editor: Koko Triarko

Lebih lanjut Masduki menjelaskan, bahwa potensi pasar fesyen muslim sangat besar. Pada 2020, menurut data riset tercatat penduduk kelas menengah di Indonesia ini sudah mencapai 62,8 persen atau 147 juta jiwa.

Definisi menurut Bank Dunia, yakni kelas menengah itu adalah orang yang mengkonsumsi dalam sehari sebesar 2 dolar Amerika Serikat (AS).

“Nah, kalau jumlahnya 147 juta jiwa itu sangat besar, potensi pasar dan industrinya sangat besar. Industri halal bisa dikembangkan, dan saya kira Majelis Ulama Indonesia (MUI), selama ini konsen terhadap persoalan ini,” imbuhnya.

Menurutnya, industri fesyen sangat penting, karena tidak hanya bicara sebagai konsumen, tapi juga sebagai pengelola, mempunyai industri dan sumber daya manusia (SDM).

“Nah, SDM untuk industri fesyen muslim ini dikembangkan oleh Universitas Ibnu Khaldun, melalui mahasiswanya,” ujar Masduki Baildowi, yang menjabat Ketua Komisi Infokom MUI Pusat.

Rektor Universitas Ibnu Khaldun Bogor, Dr.H.E.Mujahiddin, M.Si., berharap dengan mengembangkan dakwah Islam secara damai dalam konteks ini melalui fesyen busana muslim ini terus dikembangkan.

“Semoga dakwah Islam melalui fesyen yang digagas kami ini, bisa menjadikan Indonesia kiblat fesyen muslim dunia,” pungkasnya.

Lihat juga...