Omzet Turun Selama Pandemi, Jiarti Tambah Jam Operasional Warung

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Selain menjual kebutuhan sehari-hari, Jiarti juga mengembangkan usaha warung kelontongnya dengan turut menjadi suplaier hasil panen warga desa. Dimana ia biasa membeli hasil panen petani seperti jagung, kedelai, ketela atau pun gaplek untuk kemudian dijual kembali kepada pedagang di luar desa atau pun luar daerah.

“Setiap musim panen saya juga biasa membeli hasil panen petani di sekitar sini untuk kemudian dijual lagi. Ya walaupun sekarang harganya sedang jatuh. Untuk gaplek misalnya dari biasanya Rp2000-2500 per kilo, sekarang hanya laku Rp1500 per kilo saja. Begitu juga jagung, yang biasanya sampai Rp4000 per kilo sekarang hanya Rp3500 saja,” ungkapnya.

Sebagai informasi, Jiarti sendiri merupakan salah satu anggota sekaligus nasabah unit usaha simpan pinjam Modal Kita/Tabur Puja Koperasi SHS Mandiri Krambilsawit yang merupakan koperasi binaan Yayasan Damandiri. Dalam mengembangkan usahanya, ia aktif mengajukan pinjaman modal usaha. Terakhir ia mengaku memanfaatkan pinjaman modal sebesar Rp2 juta untuk menambah stok dagangan di warungnya.

“Keberadaan Koperasi SHS Mandiri Krambilsawit jelas sangat membantu para pelaku UKM seperti saya ini. Karena kita bisa mendapatkan modal untuk memutarkan usaha. Kalau pinjam di bank atau rentenir kan jelas susah dan bunganya sangat tinggi,” ungkapnya.

Lihat juga...