Omzet Turun Selama Pandemi, Jiarti Tambah Jam Operasional Warung

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

YOGYAKARTA – Menurunnya omzet penjualan sejumlah pelaku Usaha Kecil Mikro (UKM) di Desa Cerdas Mandiri Lestari, Krambilsawit, Saptosari, Gunungkidul, Yogyakarta, selama masa pandemi Covid-19, membuat mereka harus pintar-pintar melakukan inovasi baru agar tetap bisa bertahan di tengah kondisi ekonomi yang serba sulit saat ini.

Seperti dilakukan salah seorang pelaku UKM, Jiarti, warga Dusun Sawah, Saptosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Wanita yang membuka usaha warung kelontong ini mengakui selama pandemi Covid-19, omzet penjualan dagangannya menurun drastis.

Selain akibat sejumlah pembatasan sosial yang diterapkan pemerintah, penurunan omzet warungnya itu juga disebabkan karena rendahnya daya beli masyarakat.

“Jelas omzet menurun, bisa mencapai 50 persen lebih. Sejak beberapa bulan terakhir, banyak dagangan yang tidak laku. Karena warga di sini mayoritas terdampak Covid-19. Mereka tidak bisa berjualan atau pun bekerja. Belum lagi harga jual hasil panen juga anjlok. Sehingga memang pendapatan warga menurun drastis,” katanya, belum lama ini.

Mengatasi penurunan omzet penjualan tersebut, Jiarti pun mengaku, kini harus menambah jam operasional warung kelontongnya hingga malam hari. Jika biasanya ia mulai berjualan sejak pagi dan tutup sebelum Maghrib, kini ia pun baru menutup warung kelontongnya setelah pukul 9 malam. Hal itu ia lakukan semata-mata agar bisa menjaring banyak pelanggan.

“Kalau dulu sore atau Maghrib itu biasanya sudah tutup. Tapi sekarang saya buka sampai jam 9 malam. Jadi jika ada warga dari desa lain melintas atau mencari sesuatu bisa membeli ke sini. Meski tidak signifikan menaikkan omzet namun lumayan, semakin banyak dagangan yang laku,” katanya.

Lihat juga...