Naik Becak, Musa Ajak Orang Tua Hadiri Wisuda UPGRIS

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Sementara, Tisna Dewi, mengaku bangga dengan hasil yang diraih sang anak. Dirinya pun berharap, Musa, bisa kembali ke desa dan memajukan tanah tempat kelahirannya.

“Senang dan bangga, saya berharap anak saya bisa ikut mengembangkan desa,” terangnya.

Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum memaparkan, pihaknya mengapresiasi pilihan kendaraan, yang digunakan dalam proses wisuda drive-in tersebut.

“Boleh menggunakan kendaraan apa saja, kecuali moda transportasi dengan bantuan hewan. Misalnya delman atau kereta kuda. Selebihnya, diperbolehkan,” jelasnya.

Lebih jauh dijelaskan, dalam wisuda ke – 67 tersebut, diikuti sebanyak 558 wisudawan, terdiri dari 396 mahasiswa secara drive-in dan 162 secara daring.

“Penyelenggaraan wisuda kali ini, walaupun tidak seperti biasanya, namun semangat dan rasa bangga bisa hadir tetap bisa dirasakan para wisudawan,” paparnya.

Sedangkan, mahasiswa yang mengikuti secara daring dikarenakan jarak rumah jauh dan daerah masih zona merah. Meski demikian, mereka tetap mendapatkan hak serta layanan yang sama dengan drive in.

Penerapan protokol kesehatan, juga menjadi perhatian. Wisudawan wajib berada di kendaraan masing-masing kecuali kebutuhan ke kamar kecil.

Satuan tugas (satgas) Covid-19 UPGRIS semua diterjunkan untuk membantu semua proses wisuda dari awal hingga akhir.

Sebelum dilaksanakan wisuda, seluruh area kampus IV disemprot menggunakan desinfektan terlebih dahulu.

Selain itu, semua kendaraan datang memasuki area kampus IV UPGRIS langsung disemprot desinfektan.

Peserta wisudawan serta keluarga, juga di cek suhu menggunakan thermo gun dan diwajibkan memakai masker.

Lihat juga...