Koperasi Libatkan Warga Kembangkan Budi Daya Magot
Editor: Koko Triarko
YOGYAKARTA – Koperasi SHS Mandiri Krambilsawit, di kecamatan Saptosari, Gunung Kidul, akan melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam mengembangkan sentra budi daya Magot di Desa Cerdas Mandiri Lestari Krambilsawit, binaan Yayasan Damandiri, tersebut.
Selain mendorong warga agar ikut menjadi pembudidaya magot skala rumahan, Koperasi SHS Mandiri Krambilsawit juga akan mendorong warga, agar mau mengolah sampah organik untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku utama pakan budi daya Magot. Hal ini diharapkan dapat mengatasi persoalan lingkungan di desa Krambilsawit.

“Selain dapat menggerakkan ekonomi, budi daya Magot ini juga bisa menjadi solusi dalam mengatasi persoalan lingkungan. Karena pakan utamanya merupakan sampah. Nanti kita akan kumpulkan sampah organik yang dihasilkan warga sebagai pakan budi daya Magot. Sehingga dapat mengurangi volume sampah yang ada,” ujar Manajer Usaha Koperasi SHS Mandiri Krambilsawit, Emi Malina, belum lama ini.
Sampai saat ini, Emi mengaku telah menjalin kerja sama dengan tiga pasar tradisional, termasuk beberapa Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di kawasan pesisir pantai desa Krambilsawit. Rencananya, semua sampah organik yang dihasilkan sejumlah lokasi itu akan diolah dan dimanfaatkan sebagai sumber pakan budi daya Magot. Baik itu ikan busuk sisa tangkapan nelayan, limbah sayuran, buah, dan lainnya.
“Warga desa juga akan kita dorong agar mau mengelola sampah rumah tangga. Bentuknya bisa berupa bank sampah organik. Warga tinggal mengumpulkan sampah organik, untuk nantinya disetor ke Koperasi. Seperti sistem bank sampah pada umumnya, mereka bisa mengambil uang tabungan hasil penjualan sampah setiap bulan. Sehingga bisa menjadi pemasukan tambahan bagi mereka,” katanya.