Kelezatan Dua Sambalado Khas Minang yang Menggugah Selera

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

PADANG — Berbagai cita rasa kuliner yang ada di Minangkabau, bisa dikatakan tidak seluruhnya ada di setiap-setiap daerah di Provinsi Sumatera Barat itu. Kendati nama kuliner nya sama, tapi memiliki perbedaan bak siang dan malam.

Zulbarni warga Pesisir Selatan yang ditemui belum lama ini/Foto: M. Noli Hendra

Sepertinya kuliner makanan tradisional, yakni Sambalado Cangkuak dan Sambalado Tanak. Dua kuliner yang dikenal dengan sambalado ini bukanlah dua jenis kuliner yang memiliki cita rasa yang sama. Bahan dan bumbu yang dimasak antara kedua jenis kuliner itu pun, sangat berbeda.

Tapi, di antara kedua kuliner sambalado itu, bila ditandingi soal cita rasa, maka jawabannya adalah memiliki rasa yang enak dengan keunikannya tersendiri. Selain itu, kedua jenis masakan sambalado itu, tidak tersebar di seluruh daerah di Sumatera Barat, dan hanya ada dibuat atau disajikan di satu daerah saja.

1. Sambalado Cangkuak

Untuk kuliner sambalado cangkuak ini, merupakan kuliner yang datang dari Kota Padang Panjang. Daerah yang memiliki suhu udara miminum 17 derajat celcius ini, sehingga menikmati masakan yang agar terasa pedas, dinilai sebuah kondisi yang cocok, untuk menghangatkan tubuh.

Soal cerita dan penjelasan sambalado cangkuak ini, ada dijelaskan oleh ibu Dewi, seorang ibu rumah tangga yang juga menjalani usaha rumahan di Padang Panjang.

Bicara soal sambalado cangkuak, memang sudah tidak asing lagi bagi warga setempat. Bahkan 2017 lalu Pemko Padang Panjang telah berhasil mencatat Rekor MURI sebagai daerah yang terbanyak memasak sambalado cangkuak.

Lihat juga...