Islam Rahmatan Lil ‘Alamin, Perspektif Kearifan Sejarah

OLEH: HASANUDDIN

Sudah barang tentu, beliau juga tahu bahwa sepeninggal beliau, Allah telah merencanakan secara berturut-turut kepemimpinan Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali. Sehingga semua tuduhan, dendam kalangan syiah, terhadap Abu Bakar, Umar, Usman, Aisyah dan para sahabat lainnya, semata menunjukkan ketdakpahaman atas diri Rasulullah Muhammad saw.

Demikian halnya dengan para penggiat khilafah. Mereka mengira bahwa serangan Mongol ke Bagdad yang dipimpin oleh Hulagu Khan, tanpa sepengetahuan Nabi. Bukan rencana Allah. Ketahuilah, semua itu sepengetahuannya, dan atas kehendak-Nya.

Hancurnya kesultanan Islam, empirium Islam termasuk Ottoman Empire, lalu disusul dengan perubahan penguasaan bangsa-bangsa Eropa, hingga saat ini, pahamilah semua itu tidak lebih dan tidak kurang ibaratnya hanya seperti perputaran siang dan malam. Bagian dari kehendak Allah, dan dalam skenario Allah, yang berada dalam pantauan dan pengamatan Rasulullah Muhammad saw.

Semua kejadian demi kejadian dalam pentas sejarah, telah disampaikan dalam Al-Quran. Tidak sedikit pun yang keluar dari skenario Allah swt.

Demokrasi dan segenap apa yang menyertai peradaban dunia dewasa ini, semua itu adalah tahapan proses dari bagaimana Allah sedang menjalankan rencana-rencana-Nya.

Mereka yang bingung dengan hal yang sedang terjadi, yang tidak mengerti apa yang sedang berlangsung, disebabkan karena menuruti hawa nafsunya, mengikuti logika berpikirnya saja, dan sedang tertutupi kepada cahaya-Nya.

Wahai manusia, tugasmu di dunia ini bukan untuk mengalahkan negeri-negeri lain, bukan untuk menumpuk harta benda, atau mengejar gelar kebangsawanan dunia, pemberian sesama manusia. Tugasmu ada untuk menyembah kepada Allah. Sembahlah Allah di mana pun, kapan pun, dalam sistem politik apa pun. Lakukanlah dalam ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya.

Lihat juga...