Hama Ulat Serang Daun Pisang Petani di Lamsel
Editor: Makmun Hidayat

Serangan hama ulat matahari yang merupakan fase kupu kupu kuning kerap muncul kala kemarau. Hama ulat matahari menurutnya hanya menyerang tanaman pisang dan kelapa. Kerap bisa memanen daun pisang muda hingga 100 ikat per pekan daun pisang tidak bisa dipanen. Meski hanya dibeli Rp2.000 perikat imbas ulat matahari kerugian mencapai ratusan ribu per pekan.
“Produksi daun sangat terlihat dengan lubang yang dimakan ulat dan buah kerdil ikut mempengaruhi bobot,”cetusnya.
Sistem penjualan buah pisang dengan cara ditimbang terpengaruh oleh hama ulat daun. Satu tandan buah pisang yang bisa menghasilkan rata rata 10 hingga 30 kilogram berkurang. Berbagai jenis pisang muli, kepok, ambon, raja nangka dan janten dijual mulai Rp1.500 hingga Rp8.000 per kilogram. Dipanen sepekan sekali ia bisa mendapat ratusan kilogram pisang yang akan dibeli pengepul.
Hama ulat daun yang menyerang saat musim kemarau dampak berkurangnya pakan dari jenis tanaman lain. Komoditas tanaman pisang yang dikembangkan berimbas populasi ulat meningkat. Solusi penggunaan insektisida alami dilakukan dengan memakai daun pace, daun mindi yang telah difermentasi. Bahan organik tersebut efektif meminimalisir serangan hama ulat matahari pada tanaman pisang.
“Upaya pencegahan telah dilakukan dengan pemantauan langsung dan membakarnya memakai api,tapi populasi hama dari telur cukup pesat,” paparnya.