Agenda Grebek Lumpur Tidak Terganggu Refocusing Anggaran
Tujuh proyek itu di antaranya, pembangunan polder pengendalian banjir, revitalisasi pompa pengendali banjir, pembangunan waduk pengendali banjir, peningkatan kapasitas sungai dan drainase kali kewenangan kementerian, pembangunan tanggul pengaman pantai, pembangunan vertikal drainase serta sistem informasi penunjang banjir. “Dari tujuh program itu, anggaran terbesar ada pada peningkatan kapasitas sungai dan drainase kali kewenangan kementerian sebesar Rp2,070 triliun,” katanya.
Program Grebek Lumpur telah dimulai sejak April 2020, dan ditargetkan selesai pada Desember 2020. Ada beberapa kali besar yang menjadi saran utama dalam program yang terbagi di lima wilayah. Rinciannya, pengerukan lumpur di Kali Ciliwung segmen Kampung Melayu sampai Jembatan Tongtek sepanjang 5,3 kilometer di Jakarta Timur. Kemudian pengerukan Kali Ciliwung di segmen Jembatan Tongtek sampai pintu air Mangarai sepanjang 2,7 kilometer di Jakarta Selatan.
Selanjutnya, pengerukan di Kali Kanal Banjir Barat (KBB) segmen pintu air Karet sampai Jembatan Roxy sepanjang 13,9 kilometer di Jakarta Pusat. Lalu pengerukan di kali KBB segmen Jelambar sampai Season City sepanjang 1,5 kilometer di Jakarta Barat. Kemudian pengerukan di Kali Adem segmen PIK (Pantai Indah Kapuk) sampai Muara Angke sepanjang 3,2 kilometer di Jakarta Utara.
Kedalaman KBB diprediksi bakal bertambah menjadi enam meter setelah pengerukan. Terakhir kali kawasan ini mendapatkan pengerukan lumpur di 2017 lalu oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). (Ant)