22 Tahun Masyarakat Garabak Data Solok Terpaksa Menempuh Jalan Rusak

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

SOLOK — Kehidupan masyarakat di Nagari Garabak Data, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, terlihat bersahaja. Berada di daerah terpencil, membuat kondisi infrastruktur di perkampungan itu, bisa dikatakan jauh dari kata layak.

Bahkan ada akses jalan utama yang panjangnya mencapai 17 kilometer, masih belum dilakukan pengerasan, akibatnya bila hujan turun, kendaraan pun akan sulit menempuh jalan itu, karena tebalnya lumpur dari jalan tersebut. Kondisi itu, telah dilalui oleh masyarakat setempat 22 tahun lamanya.

Kondisi ini diketahui, ketika rombongan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melakukan kunjungan kerja ke daerah terpencil di Solok itu. Saking sulitnya medan jalan, rombongan yang dipimpin oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat tersebut harus bermalam di daerah Garabak Data itu.

Nasrul Abit menceritakan dalam rombongan kunker itu ada 18 kendaraan yang hendak menuju ke Garabak Data. Namun karena jalan rusak parah, hanya tinggal 12 kendaraan yang bisa masuk. Bahkan rombongan ini sering berhenti beberapa kali di jalan, karena banyak kendaraan yang kandas, termasuk kendaraan dari Dinas kehutanan. Sehingga sempat ditarik kembali keluar.

“Kondisi jalannya memang memprihatinkan. Kondisi jalan seperti ini ternyata telah 22 tahun lamanya. Pengerjaannya sudah dimulai sejak tahun 1998, tapi harus terhenti karena adanya persoalan kawasan Hutan Lindung di jalan itu,” katanya, Rabu (12/8/2020).

Setelah menempuh perjalan tiga jam lamanya dari kantor Kecamatan Hiliran Gumanti menuju Garabak Data itu, akhirnya rombongan Pemprov Sumatera Barat sampai ke perkampungan warga. Kedatangan orang nomor dua di Sumatera Barat ini, membuat masyarakat setempat terkejut, karena tanpa diketahui ada kendaraan 4×4 dengan plat kendaraan berwarna merah, sampai ke perkampungan mereka.

Lihat juga...