Tradisi Mapacci Suku Bugis Lestari di Lampung Selatan

Editor: Koko Triarko

Suryana memegang pohon telur yang akan dibagikan kepada anak-anak dan warga yang ikut mendoakan calon pengantin pada malam mapacci, Minggu (19/7/2020). -Foto: Henk Widi

Pemberi daun pacci umumnya merupakan kerabat yang telah berkeluarga. Menggosok daun pacci memiliki makna mengusir pengaruh buruk saat hari pernikahan. Sementara bagi kerabat yang belum menikah, mapacci dilakukan dengan mengucapkan selamat sembari memberikan kado untuk calon pengantin. Kado berupa alat rumah tangga untuk bekal membangun keluarga baru.

“Selama mapacci akan diiringi doa-doa dan taburan beras sebagai simbol agar kemakmuran selalu dicurahkan,” beber Ambo Komarudin.

Semua kerabat dan tetangga yang mengikuti prosesi mapacci akan dilanjutkan dengan malam tirakatan. Telur rebus yang ditancapkan dibagikan kepada anak-anak dan makan bersama dilakukan sebagai rangkaian akhir mapacci.

Malam tirakatan diisi dengan khatam Alquran atau kegiatan berjaga menemani anggota keluarga. Sejumlah persiapan juga dilakukan untuk  hari pelaksanaan pernikahan.

Lihat juga...