Sidak Pasar Wage, Bupati Banyumas Temukan Ini

Editor: Makmun Hidayat

PURWOKERTO — Hari pertama penutupan Pasar Wage Purwokerto, Bupati Banyumas, Achmad Husein melakukan sidak langsung ke lapangan. Bupati sempat kesal saat menjumpai kran tempat cuci tangan mati dan tidak ada airnya, serta melihat kondisi pasar yang kotor.

“Kenapa kran air sampai tidak tersedia airnya, ini yang menyebabkan para pedagang di Pasar Wage menjadi tidak mencuci tangan, karena memang tidak ada airnya. Padahal PDAM berkewajiban untuk menyediakan air,” kata Bupati, Selasa (14/7/2020).

Bupati meminta agar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas lebih memantau kondisi pasar-pasar tradisional di Banyumas selama pandemi ini.

Dari pengecekan di lapangan, bupati menyatakan apresiasinya terhadap para pedagang Pasar Wage yang tertib tidak berjualan. Sebagaimana diketahui selama tiga hari, mulai Selasa ini hingga Kamis (16/7/2020) mendatang, Pasar Wage ditutup, karena ada lima orang pedagang yang dinyatakan positif Covid-19.

“Pedagang sudah mematuhi untuk tidak berjualan, maka sebagai timbal baliknya, pemkab harus konsekuen untuk membersihkan pasar dan menyemprot dengan disinfektan, sehingga saat mulai dibuka nanti pada hari Jumat pagi, kondisi pasar sudah bersih dan steril,” kata Bupati.

Bupati juga mengatakan, ia akan sering melakukan sidak, untuk memastikan tidak ada pedagang yang nekad berjualan selama penutupan tersebut.

Lebih lanjut Husein menegaskan, saat pasar kembali dibuka nanti, seluruh pedagang dan pembeli wajib menggunakan masker. Jika ditemukan ada pedagang atau pembeli yang tidak menggunakan masker, maka akan diminta keluar dari pasar. Penggunaan masker ini, lanjutnya, juga harus secara benar, tidak hanya dikalungkan di leher saja.

Lihat juga...